Artikel Gereja

GARIS BESAR KHOTBAH, MINGGU 9 OKTOBER 22

Tuhan adalah
benteng dan perisaiku


Tuhan adalah benteng dan perisai

•Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa, akan berkata kepada TUHAN: ”Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.” (Maz 91:1-2)
•Dalam puri-purinya, Allah memperkenalkan diri-Nya sebagai benteng. (Mazmur 48:4)

•Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. (Mazmur 3:4)



Benteng dan kubu yang dibangun manusia

Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, (2 Kor 10:3-5)


Jangan bertengkar

Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang. (Titus 3:2)


Yang penting jujur

•Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman. (Yak 5:12)
•Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. (Amsal 11:6)



Abraham tidak bertengkar


Maka berkatalah Abram kepada Lot: ”Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. – Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. (Kej 13:8-10)


Ishak tidak bertengkar

Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka: ”Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana. Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna. Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata: ”Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.” (Kej 26:19-22)


Yusuf tidak membela diri

Perkataan itu jugalah yang diceritakan perempuan itu kepada Potifar, katanya: ”Hamba orang Ibrani yang kau bawa ke mari itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. Tetapi ketika aku berteriak sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar.” Baru saja didengar oleh tuannya perkataan yang diceritakan isterinya kepadanya: begini begitulah aku diperlakukan oleh hambamu itu, maka bangkitlah amarahnya. Lalu Yusuf ditangkap oleh tuannya dan dimasukkan ke dalam penjara, tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Demikianlah Yusuf dipenjarakan di sana. (Kej 39:17)


Tuhan adalah benteng dan perisai kita

•Jadikan Tuhan sebagai benteng dan perisai kita semua - percayakan kasusmu terhadap Tuhan. Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang. (Maz 37:6). Sabar lah, memang butuh waktu, Yesus diam tidak perlu banyak berbicara.
•Pegang prinsip - kejujuran adalah pembela yang setia. Anda harus jujur, itu paling penting. (Rom 8:31) Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

•Jangan bertengkar - jelaskan seperlunya kemudian tetap ugahari - percuma teriak apalagi memaki apalagi mengutuk - Tuhan menjadi pembela kita semua. 



Related Posts