Artikel Gereja

BOHONG PUTIH - DUSTA YANG MELAYANI - KEBOHONGAN ALKITABIAH (BAG II)

Tiga (3) pandangan etis Kristen berikut adalah pandangan yang lebih Alkitabiah dan lebih banyak dipakai untuk memandang/menilai sebuah isu moralitas/isu etis (termasuk berbohong tentunya), yang selanjutnya dijadikan dasar dalam pengambilan sebuah keputusan. Ketiga aliran etika Kristen itu  adalah:

4. Absolutisme Total

Tokoh: St. Agustinus, Immanuel Kant, John Murray

Aliran ini dipegang oleh golongan Kristen Anabaptis

Alasan dasar dari absolutism Total adalah bahwa seluruh konflik-konflik moral itu hanya kelihatannya saja konflik (bertentangan) tetapi sebenarnya tidak konflik (tidak ada yang bertentangan). Dosa selalu dapat dihindarkan. Ada hukum2 moral yang mutlak dan mengakui tidak adanya pengecualian dan hukum2 moral ini sesungguhnya tidak pernah konflik (bertentangan) satu dengan yang lain.

A.  Agustinus: Pandangannya tentang bohong:

1.   Kebenaran adalah mutlak sehinga tidak boleh dilanggar

2.   orang Kristen tidak boleh berdusta untuk membongkar dusta. 

3.  Berbohong untuk mencegah perkosaan atau bahkan berbohong untuk menyelamatkan nyawa sekalipun tidak diperbolehkan!

4.   Tidak dibenarkan melakukan dosa untuk menghindari dosa lain

5.   Tidak ada kebaikan yang abadi yang dapat dikerjakan oleh kejahatan yang sementara

6.  Pengajaran Kristen adalah kebenaran dan tidak ada dusta yang harus menjadi bagian dari pengajaran Kristen

7.   la menggunakan Mazmur 5:6-7; ?Engkau membenci semua orang yang melakukan kejahatan. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong?; dan Amsal Kebijakan Saloma 1:11 ?mulut yang ingkar membunuh jiwa?; sebagai dasar dari ajaran etisnya bahwa kebohongan dapat menghilangkan hidup yang kekal, Jadi seseorang tidak dapat menggunakan kebohongan untuk menolong orang lain.

8.   Karakter Allah yang tidak berubah merupakan dasar dari hal-hal moral yang mutlak

9.   Allah telah menyatakan karakterNya yang tidak berubah di dalam hukumNya

10. Allah tidak dapat mempertentangkan diriNya

11. Karenanya tidak ada dua hukum moral yang mutlak yang benar-benar dapat bertentangan.  Seluruh konflik-konflik moral itu hanya kelihatannya saja konflik, tetapi sebenarnya tidakkonflik.

12. Menekankan kebenaran Moral dan natur Allah secara mutlak tidak berubah.

13. Menekankan peraturan

14. Keyakinan dan provedensia Allah yaitu ketetapan pemeliharaan Allah atas hidup seseorang (spt Ester, Sadrakh, Mesakh dan Abednego) ? Kalau terpaksa aku mati, biarlah kau mati? (Est 4:16) dan ? Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami dari ini? tetapi seandainya tidak?? (Dan 3: 17-18)

15. Selalu ada jalan keluar untuk menghindarkan dosa.  Orang percaya tidak perlu berbuat dosa, selalu ada alternative ketiga!

 

B.  Imanuel Kant Pandangan Kant tentang kebohongan/dusta:

1.  Kewajiban moral bersifat universal, dan ini bersifat imperative kategorikal. Artinya, bahwa kewajiban moral berlaku kapan saja dan dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun juga.

2.  Dalam hukum-hukum moral tidak ada pengecualian (pemakluman), seperti hokum gravitasi Newton ( dalam Geisler, 102)

3.  Kewajiban moral itu bersifat intrinsic bukan ekstrinsik.  Apapun itu yang pada hakibatnya baik tidak dapat mejadi jahat dan sebaliknya.

Jadi:

        -  Kebenaran adalah pondasi dari seluruh kewajiban-keajiban social

        -  Adalah kewajiban setiap orang untuk berkata yang sebenarnya

dusta melanggar prinsip keadilan. Berbohong melukai hati semua orang karena melanggar prinsip umum

  - Berbohong tidak diperlukan untuk melindungi orang yang tidak bersalah. Misalnya pembunuh dan dan mencari anggota keluarga kita yang di rumah, dalam hal ini kita tidak perlu berbohong!

 

      C.  Pandangan John Murray:

1.  Kita tidak boleh berbohong, karena Hukum Allah itu mutlak. Hukum Allah itu mutlak dan mengikat.  Allah adalah kebenaran dan tidak dapat berdusta (Ibr 6: 18)

2.    Standart morl kita adalah Allah yang suci ? Karena iitu haruslah kamu sempurna seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna? (Mat 5: 48)

3.  Berbohong itu keliru karena berlawanan dengan Allah yang adalah kebenaran, berlawanan dengan natur Allah.

 

Jadi: Atas kasus dalam alkitab yaitu ?Kebohongan alkitabiah? (istilah Geisler, h 104)  atau ?dusta putih? atau ?dusta yang melayani? yang dilakukan oleh tokoh-tokoh:

a. Bidan Ibrani yang berbohong kpd Firaun untuk menyelamatkan bayi-bayi Ibrani (Kel 1)

b. Rahab yang berbohong kepada raja Yerikho  untuk menyelamatkan para  pengintai, -bahkan nama Rahab masuk dalam :Hall of Fame di Ibrani 13- (Yos 2)

Jawabnya: Allah memberkati wanita-wanita ini karena hati mereka yang berbelas kasihan, tetapi tetap tidak mengampuni/kompromi dengan dosa kebohongan mereka Allah tidak memuji mereka karena kebohongannya tetapi karena belas kasih mereka kepada umat Allah.

 

5. Absolutisme Bertentangan

Tokoh Marthin Luther, Helmut Thielicke

Aliran ini dipegang oleh golongan Kristen Lutheran.

Ketika ada dua kewajiban dan hukum moral yang bertentangan, secara moral manusia

bertanggung jawab terhadap keduanya. Hukum Allah tidak dapat dipatahkan tanpa kesalahan.

Oleh karena itu dalam kasus-kasus seperti ini sesorang harus dapat memilih/melakukan yang

paling kurang jahat, lalu mengakui dosanya dan memohon pengampunan Allah. ?Saya melakukan

yang kurang buruk di antara dua yang buruk.?

 

Thielicke menegaskan bahwa tidak ada pembenaran di dalam melakukan dosa atau yang kurang

jahat sekalipun, tetapi pada waktu keputusan-keputusan dibuat di dalam situasi-situasi konflik,

kita harus memilih yang kurang jahat, karena ?ada dosa-dosa yang lebih berat dan ada dosa-dosa

yang lebih ringan? Keduanya adalah tetap dosa, tetapi ?mereka tidak mempunyai barat yang

sama?

 

? Hukum moral Allah itu mutlak

? Tugas/dapat memilih untuk melakukan yang kurang dosa dari yang dosa (ada dosa besar dan ada dosa kecil; Yoh 19:11)

? Konflik-konflik moral tidak dapat di hindarkan karena manusia berdosa

? Mengusahakan kebaikan

? Pengampunan tersedia; meskipun dosa kadang tidak dapat dihindarkan, tetapi pengampunan Allah selalu tersedia melalui salib Kristus

 

6. Absolutisme Bertingkat

Tokoh: St. Agustinus, Charles Hodge

Aliran ini dipegang oleh golongan Kristen Reformed.

 

Meskipun kebenaran itu mutlak, kebenaran itu kudus sebagaimana sifat Allah, namun kita

harus mengikuti/memilih kewajiban moral yang lebih tinggi.

Contoh:

-       Seperti yang dilakukan oleh Bidan Ibrani di Mesir  (Kel 1),

-       Simson yang diperintahkan membunuh orang Filistin.

Memilih melakukan kewajiban moral yang lebih tinggi Pertimbangannya adalah kebaikan yang

lebih besar, bukan kejahatannya yang lebih kurang.

Dalam etika absolute bertingkat berlaku juga prinsip ?kewajiban yang lebih tinggi membebaskan orang tersebut dari kewajiban yang lebih rendah? sebagai dasar berindak.

Contoh:

-    Seorang ibu boleh berbohong kepada penjahat ketika penjahat itu hendak membunuh

anaknya.

-    Lebih baik menimbulkan kesakitan untuk dapat menyelamatkan kehidupan

-    Lebih baik menumbangkan wisatawan untuk dikarantina demi menyelamatkan satu kota dari

wabah

-    Lebih menyukai belas kasihan dari pada korban

-    Lebih baik melanggar hari Sabat demi menyelamatkan jiwa

 

Dasar atau argument alkitabiah lain yang dibagun oleh aliran etika absolut bertingkat

ini adalah:

?  Ada hukum moral yang lebih tinggi dan yang lebih rendah

Tidak semua hukum moral itu memiliki berat yang sama (Mat 23:23; Mat 5:19; Mat 22: 36).

 melakukan dosa yang lebih besar (Yoh 19:11); Kebaikan terbesar (1 Kor 13;13), tindakan-tindkan yang lebih besar (Yoh 15:13)

?  Ada konflik-konflik moral yang tidak dapat dielakkan

Contoh: Abraham disuruh membunuh, Simson bunuh diri, Yefta yang mengorbankan putrinya,

sedang Allah melarang jangan membunuh. Bidan-bidan Ibrani, Rahab berbohong, sedang Allah

melarang untuk berdusta

?  Tidak ada kesalahan yang dapat disalahkan untuk yang tidak dapat dielakan

Contoh: Abraham justru dipuji oleh Allah karena kesediaannya untuk membunuh anaknya (Kej

12, Ibr 11), demikian juga Daniel dan tiga temannya karena ketidaktaatannya kepeda

pemerintahan manusia (Dan 6)

 

Selalanjutnya aliran ini menunjukkan ada pembagian-pembagian tingkatan-tingkatan kewajiban yang bisa dipilih untuk menjadi dasar dalam beretika, yaitu;

?      Hirarki kasih:

Mengutamakan dahulu yang paling utama dalam kasih: Kasih kepada Allah lalu kasih kepada Manusai baru kasih kepada benda. (Mengasihi Allah lebih dari pada mengasihi manusia, mengasihi manusia melebihi benda)

Contoh: harus lebih mengasihi Allah (tidak menyangkal Tuhan dari pada nyawanya sendiri; lebih mengasihi nyawa walaupun harus berbohong tetapi nyawa selamat sekalipun harta hilang.

-          Mentaati Allah lebih dari pada mentaati pemerintah,

-          Belas kasihan melebihi kejujuran

 

?      Hirarki Dosa:

-          Mana yang tidak lebih buruk akibat dari tindakan dosa yang akan dipilih

-          Mana yang lebih tidak berdosa/ yang dosanya tidak lebih banyak/tdk lebih berat

 

Jadi mana yang anda pilih? Aliran mana yang akan Anda ikuti?  Kiranya Tuhan memberi hikmat dan keberanian untuk memutuskan dan untuk bertindak sesuai dengan kebenaranNya!

Related Posts