Kewajiban yang penting dari para
orang-tua (Yun. Pater; Ayah , bentuk jamak: Pateres:
dapat berarti "ayah-ayah" atau "ayah dan ibu") ialah
memberikan kepada anak mereka ajaran dan teguran dan pengasuhan Kristen.
Orang-tua harus menjadi teladan dalam kehidupan dan perilaku Kristen, serta lebih mempedulikan keselamatan anak mereka
daripada pekerjaan, profesi, pelayanan mereka di gereja atau kedudukan sosial
mereka (bd. Mazm 127:3).
Menurut
perkataan Paulus dalam Ef 6:4 dan Kol 3:21, dan juga perintah Allah dalam banyak ayat PL (Bdn.
Kej 18:19;Ul 6:7;Mazm 78:5;Ams 4:1-4;Ams 6:20,Kej 18:19; Ul 6:7; Mazm 78:5; Ams 4:1-4; 6:20] maka orang-tua
bertanggung jawab untuk memberi asuhan dan didikan kepada anak mereka yang
akan mempersiapkan mereka untuk hidup
berkenan kepada Allah. Yang terutama bertanggung jawab memberikan didikan
alkitabiah dan rohani kepada anak-anak adalah keluarga, bukan gereja atau
sekolah Minggu. Gereja dan sekolah Minggu hanya membantu didikan dari
orang-tua.
Inti
pengasuhan Kristen ialah; Hati bapa
harus berpaling kepada hati anaknya agar dapat membawa hati anak itu kepada hati Juruselamat (Bdn. Luk 1:17)
Dalam membesarkan anak-anak mereka, orang-tua
hendaknya jangan menunjukkan sikap pilih kasih, harus memberi dorongan dan juga
teguran, hanya menghukum perbuatan salah yang dilakukan dengan sengaja, dan
mengabdikan kehidupan mereka dalam kasih kepada anak-anak mereka dengan hati
yang penuh belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan
kesabaran (Kol 3:12- 14,21).
Berikut ini terdapat empat
belas langkah*(Diambil dari Artikel
Penuntun-Sabda) yang harus diambil oleh para orang tua untuk dapat menuntun anak mereka menuju kehidupan yang
saleh di dalam Kristus:
1. Mengajar
anak-anak agar takut
akan Tuhan dan berpaling dari kejahatan, mencintai kebenaran dan membenci dosa.
Bangkitkan di dalam mereka kesadaran akan sikap dan pendapat Allah terhadap
dosa (Ibr 1:9).
2. Mengajar anak-anak untuk menaati
orang-tua melalui disiplin alkitabiah (Ul 8:5; Ams 3:11-12; 13:24; 23:13-14;
29:15,17; Ibr 12:7).
3. Melindungi
anak-anak dari berbagai pengaruh
jahat dengan menyadari usaha Iblis untuk menghancurkan mereka secara rohani
melalui daya tarik dunia dan teman-teman yang tak bermoral (Ams 13:20; 28:7; 1Yoh 2:15-17).
4. Menyadarkan
anak-anak bahwa Allah selalu
mengamati dan menilai apa yang mereka lakukan, pikirkan, dan katakan (Mazm 139:1-12).
5. Membawa
anak-anak pada usia muda kepada iman
pribadi, pertobatan, dan baptisan air dalam Kristus (Mat 19:14).
6. Menetapkan
anak-anak dalam sebuah gereja rohani
di mana Firman Allah diberitakan, prinsip-prinsip kebenaran-Nya dihormati, dan
Roh Kudus dinyatakan. Mengajarkan kepada mereka semboyan ini, "Aku bersahabat dengan semua orang
yang takut kepada-Mu" (Mazm 119:63;Kis 12:5).
7. Mendorong
anak-anak untuk tetap hidup “terpisah”
dari dunia serta bersaksi dan bekerja bagi Allah (2Kor 6:14-7:1; Yak 4:4). Mengajarkan mereka bahwa mereka adalah “orang asing”
dan pendatang di bumi ini (Ibr 11:13-16), bahwa tanah air dan kewarganegaraan mereka
yang sebenarnya adalah di sorga bersama Kristus (Fili 3:20; Kol 3:1-3).
8. Memberi
tahu anak-anak tentang
pentingnya baptisan dalam Roh Kudus (Kis 1:4-5,8; 2:4,39).
9. Mengajarkan
anak-anak bahwa Allah mengasihi
mereka dan mempunyai maksud khusus untuk kehidupan mereka (Luk 1:13-17; Rom 8:30; 1Pet 1:3-9).
10. Tiap
hari mengajarkan anak dalam
Firman Allah, baik dalam percakapan maupun dalam ibadah keluarga (Ul 4:9; 6:5-7; 1Tim 4:6; 2Tim 3:15).
11. Melalui
teladan dan nasihat,
doronglah anak-anak untuk hidup bertekun dalam doa (Kis 6:4; Rom 12:12; Ef 6:18; Yak 5:16).
12. Mempersiapkan
anak-anak untuk menderita dan
mengalami penganiayaan oleh sebab kebenaran (Mat 5:10-12). Mereka harus mengetahui bahwa "setiap orang yang
mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Tim 3:12).
13. Mengangkat
anak-anak kepada Allah dalam doa
syafaat yang tetap dan sungguh-sungguh (Ef 6:18; Yak 5:16-18;)(Mengenai doa Yesus untuk murid-murid-Nya
sebagai suatu contoh doa orang- tua untuk anak-anak mereka; Yoh 17:1).
14. Memiliki
kasih dan kepedulian
sedemikian untuk anak-anak sehingga bersedia untuk mencurahkan kehidupan
saudara sebagai suatu persembahan kepada Tuhan, agar dapat memperdalam iman
mereka dan menjadikan kehidupan mereka sebagaimana semestinya di dalam Tuhan (Fil 2:17).