Ringkasan Khotbah: “Jika
kamu tinggal di dalam Aku…”
Arti tinggal di dalam Aku
·
Tinggal di dalam Aku - yaitu terus mencari yang
penting menurut Tuhan, yang penting menurut pemikiran Tuhan, yang berharga,
yang mulia menurut ukuran Tuhan.
·
Tinggal di dalam Tuhan berarti menata keinginan
yang banyak dan senang berada di dalam bimbingan Tuhan.
·
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran
Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah.
Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. (2 Yoh
1:19)
Berkat tinggal di dalam Dia
·
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak
tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak
tinggal di dalam Aku.(Yoh 15:4)
·
Akulah pokok anggur dan kamulah
ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia
berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh 15:5)
Buah adalah hasil akhir - Akarnya
yang menentukan
Tinggal di dalam Aku - akan
berbuah banyak - banyak keberhasilan
·
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku
tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan
menerimanya. (Yoh 15:7)
·
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang
kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan
menikmati bait-Nya. (Maz 27:4)
·
Yang dialami Salomo:
“Berilah sekarang kepadaku hikmat dan pengertian, supaya aku dapat
keluar dan masuk sebagai pemimpin bangsa ini, sebab siapakah yang dapat
menghakimi umat-Mu yang besar ini?” Berfirmanlah Allah kepada Salomo: ”Oleh
karena itu yang kau ingini dan engkau tidak meminta kekayaan, harta benda,
kemuliaan atau nyawa pembencimu, dan juga tidak meminta umur panjang, tetapi
sebaliknya engkau meminta kebijaksanaan dan pengertian untuk dapat menghakimi
umat-Ku yang atasnya Aku telah merajakan engkau, maka kebijaksanaan dan
pengertian itu diberikan kepadamu; selain itu Aku berikan kepadamu kekayaan,
harta benda dan kemuliaan, sebagaimana belum pernah ada pada raja-raja sebelum
engkau dan tidak akan ada pada raja-raja sesudah engkau.” (2 Taw 1:10)