Artikel Gereja

TUHAN AJARLAH KAMI BERDOA.

Sebuah permintaan seorang murid kepada Tuhan Yesus " Ajarlah kami berdoa" Membawa pada pelajaran penting mengenai Doa.

Yesus mengajar kan hal hal penting yang harus dilakukan ketika berdoa, karena doa bukanlah sebuah kebiasaan agamawi apalagi menjadi ajang untuk pamer rohani seperti kebiasaan yang dilakukan oleh orang orang Yahudi.

“Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." (Lukas 11 : 1)

"Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.  Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. (Matius 6 :5-7)

1. Hati Pendoa - Motivasi

- Doa bukanlah media pembuktian  kerohanian - ajang pamer kesalehan 

- mencari kesan  -  upah dari manusia.

- Jangan berusaha meyakinkan Tuhan dengan kata kata panjang /bertele tele.

- Doa yang salah ( Yakobus 4 : 3 ) “Atau kamu berdoa juga ,tetapi kamu tidak menerima apa apa,karena kamu salah berdoa,sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.”

2. Fokus kepada Tuhan 

- Ada tempat / waktu khusus untuk berkomunikasi dengan Tuhan

- War Room : Bilik Doa, ruang peperangan.

Karena kita berperang bukan melawan orang-orang yang di bumi ini. Tetapi kita berperang melawan roh-roh jahat dan semua kuasa yang memerintah roh-roh jahat itu. Mereka itulah yang sekarang menguasai dunia yang gelap ini dari langit di atas. (Efesus 6 : 12 TSI)

Matius 6:9-13   DOA BAPA KAMI

“Karena itu berdoalah demikian : Bapa kami yang di sorga Dikuduskanlah nama-Mu datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga. Berikanlah kami pada hari ini makanan  kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni  orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,  tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat . (Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)”

 Doa Bapa Kami refleksi gaya hidup pengikut Kristus :

Bapa kami yang di Sorga

1. Pengenalan kepada Allah - Bapa di Sorga

Mengenal kepada siapa  kita berdoa ,dengan siapa kita menjalin hubungan.

Bapa - anak melambangkan hubungan yang khusus - intim - akrab

status anak  melalui Kristus ( dipersatukan melalui iman )

- Aku tahu kepada siapa aku percaya- (2 Tim 1 : 12 B )

- Aku tahu Engkau sanggup melakukan segala sesuatu,dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. (Ayub 42:2)

Dikuduskanlah nama-Mu

2. Pujian Pengagungan  kepada Allah - KekudusanNya:

Tidak ada kejahatan dalam diri Allah. Allah yang kudus membuka tanganNya untuk kita datang kepadaNya memanggil Bapa - Ayah.

Wahyu 4 : 8 Puji Pujian di Sorga. “Dan keempat makhluk  itu masing-masing bersayap enam,sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kudus lah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa,  yang sudah ada dan yang ada dan yang akan dating”

Datanglah Kerajaan-Mu

3. Fokus pada kuasa Kerajaan Sorga;

Yesus ada di dunia dengan membawa kuasa Kerajaan Sorga dan telah dinyatakan :

Memberitakan Kabar Baik Keselamatan, menolong orang miskin dan tertindas, membebaskan yang terbelenggu, menyembuhkan orang sakit dan melakukan mujizat mujizat  yang menunjukan kemuliaan dan kuasa kerajaan Sorga.

Jadilah kehendak-Mu dibumi seperti di surga

4. Berserah pada Kehendak Allah - bukan pada keinginan sendiri

Doa Yesus di taman Getsemani : Bukan kehendak-Ku,tetapi kehendakmu jadilah ( Lukas 22: 42 )

Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya

5. Ketergantungan penuh pada Tuhan bukan hanya kebutuhaan fisik ( roti )

tapi juga kasih, hikmat, kesembuhan damai sejahtera dan kebutuhan jiwa dan rohani.

- Tuhan yang memberikan kekuatan untuk memperoleh kekayaan (Ul 8 : 18)

- Berkat TUHAN lah yang menjadikan kaya ( Amsal 10 : 22 )

Pengendalian diri :

Ampuni kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni yang bersalah kepada kami

6. Pengakuan dosa & Pengampunan/Pelepasan dari penyakit hati dan hawa nafsu: benci,marah dll

Matius 5 : 23-24: “Berdamai dulu dengan orang  lain , sebelum mempersembahkan persembahan pada Tuhan.”

Janganlah membawa kami kedalam pencobaan,tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat

7. Memohonkan Perlindungan : Tuhan bukan penyebab / tidak membawa kita kedalam pencobaan. Kitalah menjadi penyebab atas masalah kita ( Yakobus 4 : 1 ) Tuhan mengizinkan pencobaan dalam hidup kita dengaan tujuan.

Matius 26 : 41 : Berjaga jagalah dan berdoalah,supaya kamu jangan jatuh  kedalam  pencobaan.

- Pencobaan dalam kesusahan

- Pencobaan dalam kelimpahan

Amsal 30:7: “…ketika kenyang menyangkal nama Tuhan, ketika miskin mencuri mencemarkan nama Allah.”

Kesimpulan :

Doa bukan hafalan kata demi kata,bukan mantera yang dilakukan ketika terdesak tetapi doa harus menjadi pembuka segala sesuatu / dilakukan diawal .Doa bukan hanya permintaan keinginan - tapi menjalin hubungan untuk memahami kehendak Allah / Bapa.

Related Posts