Artikel Gereja

TIGA CARA MENGASIHI ANAK ANDA

Orang Yang Mengasihi Anak-Anaknya Berhati-Hati Dalam Mendisiplin Mereka (Amsal 13:24).

Saya adalah orang tua yang tidak sempurna. Selama bertahun-tahun saya telah mencoba yang terbaik (dengan pertolongan Tuhan, istri, keluarga, gereja, sekolah, dan teman-teman) untuk mengasuh anak-anak yang tidak sempurna. Selain pernikahan—mengasuh anak mungkin merupakan tanggung jawab orang dewasa yang sangat membutuhkan iman dan usaha. Gaya pengasuhan bervariasi berdasarkan pengasuhan, budaya, dinamika keluarga, dan kepribadian. Namun, ada beberapa prinsip pengasuhan yang tidak lekang oleh waktu dalam penerapannya dan hasil positifnya. Semoga yang berikut ini membantu:

Batasan

Anak-anak merasa dikasihi ketika mereka tahu ada batas dalam perilaku mereka. Orang tua yang pasif mengkomunikasikan ketidaktertarikan, sementara orang tua yang aktif berkata, “Karena aku sangat mengasihimu, aku akan memasang pagar pembatas di sekitar hati, pikiran, aktivitas, dan tindakanmu.” Ya, orang tua perlu menetapkan pedoman perilaku yang jelas. Bagaimana seorang anak bertindak adalah penting. Apa yang dikatakan seorang anak dan bagaimana mereka mengatakannya adalah penting. Tanamkanlah nilai-nilai seperti rasa hormat, kejujuran dan kepatuhan. Kepatuhan menghasilkan ganjaran. Pelanggaran nilai-nilai keluarga mengakibatkan disiplin. Batasan memberikan kedamaian dan kesenangan.

“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu” (Amsal 29:17).

Pelatihan

Tidaklah cukup bagi orang tua untuk hanya memberi tahu anak mereka apa yang harus dilakukan. Kita perlu menunjukkan kepada mereka bagaimana dan menjelaskan kepada mereka mengapa. Misalnya, kita bisa mengilustrasikan kepada anak kita bagaimana kata-kata itu seperti garam. Garam menciptakan rasa, mengawetkan dari pembusukan dan melelehkan es. Jadi ketika nada kata-kata kita menghibur, kita memberikan kehidupan kepada penerimanya. Pembusukan hati yang sakit karena terinfeksi oleh kebohongan membutuhkan kita untuk mengatakan kebenaran yang menyembuhkan dan menyelamatkan. Saat kita memberikan dorongan, kita melenyapkan rasa takut dan melembutkan hati yang keras. Pelatihan membutuhkan banyak waktu, namun menghasilkan perubahan hidup yang langgeng. Kita melatih dan mempercayakan anak-anak kepada Tuhan.

“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Amsal 22:6).

Pemodelan

Apa yang dilakukan orang tua adalah apa yang cenderung dilakukan anak. Jadi ketika kita baik — mereka termotivasi untuk menjadi baik. Ketika kita sabar — mereka ditantang untuk bersabar. Ketika kita jujur — mereka melihat buah dari kejujuran. Saat kita melayani — mereka mengamati cara melayani. Saat kita berdoa — mereka terinspirasi untuk berdoa. Memberi teladan kasih untuk Tuhan dan orang-orang menunjukkan bagaimana hidup seperti Yesus. Kata-kata yang dicontohkan dengan tindakan positif mengundang kebaikan para malaikat, namun ucapan yang baik tetapi tidak didukung oleh perilaku yang baik meningkatkan muslihat iblis. Pemodelan mungkin merupakan metode pengajaran orang tua yang paling efektif.

“Siapakah diantara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan” (Yakobus 3:13).

Doa

Bapa Surgawi beri saya kebijaksanaan dan kesabaran untuk menjadi orang tua seperti Engkau orang tua saya. Amin

Oleh: Boyd Bailey – Terj. Hardi Mega

 

Related Posts