Artikel Gereja

OBAT TERBAIK

“TERTAWA ADALAH ANUGERAH DARI TUHAN Betapa Besar Tuhan Kita”

Apakah anda cekikikan, terkekeh-kekeh, atau tertawa terbahak-bahak, tertawa adalah satu bahasa yang digunakan semua orang. Anda juga tidak perlu belajar tertawa karena ini adalah sebuah keterampilan yang anda miliki sejak lahir. Bayi mulai tertawa ketika mereka baru berusia sekitar tiga bulan — jauh sebelum mereka belajar mengucapkan mama atau Papa.

Tertawa sejati adalah salah satu hal yang terjadi begitu saja. Sesuatu tampak lucu, dan bahkan sebelum anda bisa berpikir “Itu lucu”, otak anda telah membuat anda tertawa. Tetapi anda tidak bisa membuat diri anda benar-benar tertawa. (Silakan, cobalah.) Tertawa juga menular. Jika anda mendengar seseorang tertawa, kemungkinan besar, anda akan segera tertawa juga. Sebagian orang bahkan mengklaim bahwa tertawa dapat menyembuhkan anda — seperti obat. Para ilmuwan tidak yakin tentang ini, namun kita tahu bahwa tertawa itu menyenangkan, membantu anda berteman, dan membuat anda merasa nyaman di dalam diri.

“Tertawa adalah anugerah dari Tuhan.”

Tertawa menyembuhkan hati kita dan memberi kita sukacita. Tuhan bahkan memberitahu kita ada waktu untuk tertawa (Pengkhotbah 3:4). Tapi ada perbedaan besar antara tertawa dengan seseorang dan menertawakan seseorang. Jangan gunakan tawa sebagai senjata untuk menyakiti atau menghancurkan orang.

“Sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka” (Lukas 6:31) — dan tidak ada yang suka ditertawakan!

Tertawa adalah sebuah hadiah, dan dimaksudkan untuk dibagikan. Sebuah cerita lucu dan tawa yang baik mungkin merupakan obat yang dibutuhkan seorang teman selama hari yang sulit. Ingatlah, kata-kata dan tindakan — ya, bahkan tertawa — harus selalu penuh kasih dan berbaik hati dan itu bukanlah lelucon!

Tuhan, terima kasih atas karunia tertawa. Tolonglah aku menggunakannya dengan cara yang membuat Engkau tersenyum dan memberikan sukacita yang telah Engkau berikan padaku kepada orang lain.

Betapa Hebatnya

Tidak ada yang seperti pertarungan menggelitik untuk mendapatkan tawa dan cekikikan. Tapi inilah pertanyaannya: Bisakah anda menggelitik diri sendiri? Ternyata, jawabannya tidak. Alasan utama anda tertawa ketika digelitik adalah karena anda terkejut. Jika anda mencoba menggelitik diri sendiri, otak anda tahu apa yang akan terjadi sehingga anda tidak terkejut, jadi anda tidak tergelitik!

Oleh Louie Giglio – Terj. Hardi Mega

Related Posts