Outline Khotbah Minggu: “Hidup dan Mati
Di Kuasai Lidah”
Amsal 18:21
“Hidup dan
mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
Peringatan
Terdapat
peringatan yang sangat berat bobotnya - lidah dapat berkuasa untuk membuat
seorang mati dan sebaliknya lidah juga dapat membuat seorang hidup. Begitu
besar dan dahsyatnya kuasa yang ada di dalam mulut kita.
Mark Twain
mengatakan, saya dapat hidup sehat walafiat dengan modal pujian selama dua
bulan. “I can live for two months on one good compliment.”
William Carleton:
”Careful with fire is good advice we know. Careful with words is ten times
doubly so.”
Hati hati dengan
api adalah sebuah nasehat yang baik tapi hati-hati dengan perkataan anda
sepuluh lipat lebih lagi
Tongkat dan kayu
dapat mematahkan tulang tapi kata-kata dapat mematahkan semangat dan sekaligus
membunuh. “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai
hati.” (Ams 15:4)
“Ada orang
yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang bijak
mendatangkan kesembuhan.” (Ams 12:18)
“Jikalau ada
seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia
menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.” (Yak 1:26)
“Orang yang
baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan
orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang
jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Lukas 6:45)
Pepatah Skotlandia
Hikmat datang
dalam sepuluh bagian, sembilan bagian dalam bentuk diam, satu bagian dalam
bentuk kata-kata singkat.
Wisdoms come
in ten parts, nine of which are silence. The tenth is brevity of language.
Bagaimana kalau kita dikelilingi oleh
kata-kata yang menyakitkan dst?
Caranya adalah
sama seperti membersihkan rumah - jangan simpan sampah - jangan simpan terlalu
lama bersihkan rumah.
Untuk kita yang
dilukai oleh kata-kata kasar, jangan disimpan kata-kata tsb, karena diucapkan
dalam keadaan kurang waspada - tidak disengaja - luapan atau ekspresi. Belum
tentu maksudnya demikian.
Bangun kebiasaan baru